Biografi dan Profil Lengkap Megawati Soekarno Putri – Presiden Wanita Pertama Indonesia

Biografi dan Profil Lengkap Megawati Soekarno Putri Sebagai Presiden Wanita Pertama Indonesia

InfoBiografi.Com – Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau yang lebih dikenal dengan Megawati Soekarnoputri merupakan presiden wanita pertama Indonesia yang menjabat dari 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004 dan Beliau merupakan putri dari pasangan presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Fatmawati. Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum menjadi presiden, Megawati Soekarnoputri adalah wakil presiden RI ke-8 pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Profil Lengkap Megawati Soekarno Putri

Nama: Dyah Permata Megawati Setyawati Sukarnoputri
Lahir : Yogyakarta, 23 Januari 1947
Pasangan :
Surindro Supjarso (1968-1971; alm.)
Hassan Gamal A. Hasan (1972; dibatalkan oleh PTA)
Taufiq Kiemas (1973-2013; alm.)

Ayah : Ir.Soekarno
Ibu : Fatmawati

Anak:
Mohammad Rizki Pratama
Mohammad Prananda (dari Surindro Supjarso)
Puan Maharani (dari Taufiq Kiemas)

Masa Kecil Megawati Soekarnoputri

Sebagai anak Presiden, masa kecil Megawati Soekarno putri dilewatkan di Istana Negara. Saat kanak-kanak Ia sangat lincah dan suka bermain bola bersama Guntur saudaranya. Megawati juga hobi menari dan sering memperlihatkannya di Istana saat ada tamu negara yang berkunjung.

Megawati Soekarno putri menempuh pendidikan Sekolah Dasar hingga Menegah Atas di Perguruan Cikini, Jakarta. Beliau melanjutkan pendidikannya di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung namun tidak sampai lulus , selain itu juga ia pernah menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia namun juga tidak sampai lulus.

Perjalanan Rumah Tangga

Pada tanggal 1 Juni tahun 1968, Megawati Soekarnoputri menikah dengan Letnan Satu (Penerbang) Surindro Supjarso. Setelah menikah, Megawati Soekarnoputri tinggal di Madiun ikut suaminya, disana Beliau menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak pertamanya yang bernama Mohammad Rizki Pratama. Saat mmasih mengandung anak keduanya yaitu Mohammad Prananda, pada 22 Januari 1971 suami beliau yaitu Surindro mengalami kecelakaan pesawat di Biak, Irian Jaya dan dinyatakan hilang bersama tujuh awak pesawat lainnya yang ditemukan hanya sisa puing-puing pesawat tersebut.

Pada tahun 1972, Megawati Soekarno Putri kembali membangun rumah tangga dengan seorang diploma yang konon juga pengusaha yang berasal dari Mesir bernama Hassan Gamal Ahmad Hasan. Namun pernikahan ini hanya berjalan selama 3 bulan, pernikahan tersebut menjadi sorotan pada saat itu karena beliau masih menjadi istri sah dari Surindro. Keluarga tidak tinggal diam melihat hal ini, lalu mereka menyewa pengacara untuk membatalkan pernikahan Megawati Soekarnoputri dengan Hassan Gamal Ahmad Hasan. Dari pernikahan ini Megawati Soekarno putri tidak memiliki anak.

Pada akhir Maret tahun 1973, Megawati Soekarno putri kembali menikah dengan rekannya dulu di GMNI atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia bernama Moh.Taufiq Kiemas. Dari pernikahan Ini Megawati dan Taufiq Kiemas dianugrahi seorang anak yang diberi nama Puan Maharani.

Karier di Bidang Politik

Pada tahun 1986, Megawati memulai kariernya di bidang politik sebagai wakil ketua PDI cabang Jakarta Pusat. Dalam kurun wakjtu satu tahun lalu beliau menjadi anggota DPR RI.

Pada tahun 1993, secara aklamasi Megawati terpilih menjadi Ketua Umum PDI dalam Kongres Luar Biasa PDI di Surabaya. Namun pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Megawati sebagai Ketua Umum PDI. Kemudian pada tahun 1996 dalam Kongres PDI di Medan, Megawati ditumbangkan sebagai ketua umum dan pemerintah memilih Soerjadi sebagai ketua umum PDI.

Mega tidak terima dengan penumbangannya dan tidak mengakui adanya Kongres Medan tersebut. Mega masih merasa dirinya adalah Ketua Umum PDI yang sah, pihak Mega tidak mundur dan tetap mempertahankan kantor DDP PDI yang berada di Jalan Diponegoro. Soerjadi yang didukung oleh pemerintah mengancanm akan merebut paksa kantor tersebut. Pada 27 Juli 1966, ancaman Soerjadi benar terjadi dan dalam penyerangan tersebut puluhan pendukung Megawati tewas dan berujung kerusuhan massal sdi jakarta yang kemudian kejadian tersebut dikenal sebagai Peristiwa 27 Juli.

Setelah terjadi kerusuhan tyersebut, Mega tetap tidak menyerah. Ia menempuh jalur hukum walaupun tak berhasil. Mega tetap tidak menyerah, lalu PDI berpisah menjadi 2 kubu yaitu PDI dibawah pimpinan Soerjadi dan PDI dibawah pimpinan Megawati. Walau pemerintah mengakui bahwa Soerjadi adalah Ketua Umum PDI yang sah namun para massa lebih berpihak pada Mega. Massa terlihat lebih berpihak pada Mega pada saat pemilu 1997 perolehan suara PDI dibawah pimpinan Soerjadi merosot tajam.

Pada pemilu 1999, PDI dibawah pimpinan Megawati berganti nama menjadi PDI Perjuangan dan berhasil memenangkan Pemilu, tapi Sidang Umum 1999 melalui voting mengatakan bahwa KH Abdurrahman Wahid sebagai Presiden.

Menjadi Presiden RI

Walau gagal pada pemilu 1999, Megawati tidak perlu menunggu 5 tahun untuk menjadi presiden, pada 23 Juli 2001 megawati ditetapkan sebagai Presiden setelah MPR RI melepas mandat KH Abdurrahman Wahid. Mega menjadi presiden hingga 20 nOktober 2003. Setelah masa jabatannya selesai, Ia mencalonkandiri sebagai Presiden kembali pada pemilu 2004 namun gagal dan yang terpilih menjadi presiden adalah Susilo Bambang Yudhoyono.

Demikianlah artikel kali ini tentang Biografi dan Profil Megawati Soekarno Putri yang dapat kami sajikan, semoga dapat menjadi materi yang bermanfaat bagi pembaca atau menjadi literatur yang tepat untuk pembaca dalam mencari informasi tentang Megawati Soekarno Putri.